Selasa, 14 Februari 2017

PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacter)

Sobat yuk kita bikin PGPR


Sudah menjadi rahasia umum bahwa, biaya produksi pada sektor pertanian yang mencakup biaya pengolahan lahan, biaya produksi dan pasca produksi dari tahun ke tahun semakin tinggi, ditambah dengan ketergantungan para petani terhadap pupuk kimia dan pestisida yang harganya meroket tinggi menambah berat beban bagi petani di Indonesia. Oleh sebab itu, perlu adanya terobosan baru untuk menekan biaya produksi petani sehingga mampu meningkatkan pendapatan rumah tangga petani. Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada disekitar petani dengan harga yang murah meriah yaitu membuat mikroorganisme lokal dari bahan-bahan alami sebagai media hidup dan berkembangnya mikroorganisme yang berguna untuk mempercepat penghancuran bahan-bahan organik atau dekomposer dan sebagai aktivator tambahan nutrisi bagi tumbuhan. Salah satu yang bisa dikembangkan adalah PGPR.
PGPR (plant growth promoting rhizobacter) atau dalam bahasa Indonesia berarti Bakteri Perakaran Pemacu Pertumbuhan Tanaman (BP3T) adalah bakteri yang terdapat di sekitar perakaran (rizopter) rumpun bamboo dimana terdapat eksudat yang dikeluarkan akar sebagai nutrisi bagi mikroba. PGPR mengandung bakteri Pseudomonas flourenscens dan Bacillus polymixa yang mampu memacu pertumbuhan tanaman melalui beberapa cara, antara lain :
·      Merombak dan mengurai bahan organik menjadi nutrisi tanaman (decomposer organik)
·      Mengeluarkan cairan yang mampu melarutkan mineral phospat menjadi unsur hara (biofertilizer)
·      Mengeluarkan enzim pemacu pertumbuhan tanaman (biostimulant)
·      Mengeluarkan antibiotic dan menekan mikroba patogenik (bioprotectant)
·      Membantu menangkap dan mengumpulkan nitrogen (N) dari udara selanjutnya diubah menjadi unsur yang siap diserap tanaman.

 

Gambar 1. Akar pohon bamboo sebagai biang PGPR

Cara pembuatan biang PGPR sebagai berikut :
A. Bahan-bahan yang Diperlukan
Ø  Dedak …………………………………                            0,5 kg
Ø  Gula  merah  ………………………….                              1 kg 
Ø  Terasi   ………………………………..                              50 g
Ø  Micin/penyedap rasa …………………                              25 g
Ø  Tajin/air cucian beras …………………                              10 lt
Ø  Akar serabut bambu .…………………                              2 genggam
(cari akar bamboo yang masih sehat, cabut dan rontokan dari tanah tetapi tidak sampai bersih)

 

         Gambar 2. Bahan-bahan pembuat PGPR

B. Peralatan yang Digunakan

Ø  Cangkul ……………………………………                      1 buah
Ø  Ember ukuran 10 lt ………………………..                      2 buah
Ø  Gayung …………………………………….                     1 buah
Ø  Jerigen ukuran 10 lt ……………………….                       2 buah
Ø  Ayakan………………………………………                    1 buah
Ø  Corong plastik ………………………………                    1 buah
Ø  Ketel panci ukuran besar ……………………                    1 buah
Ø  Kompor ……………………… ………….....                    1 buah


C. Cara Pembuatan

Ø  Akar bambu direndam air matang yang sudah dingin selama 2 malam.
Ø  Dedak, gula merah, terasi, micin, dan air tajin direbus hingga mendidih.  Tunggu hingga 15 menit dari mendidih.  Adonan diangkat dan dibiarkan sampai dingin.
Ø  Air rendaman akar bambu dicampurkan adonan supaya terjadi fermentasi.  Setelah 2 hari, air fermentasi disaring dan dimasukkan ke dalam jerigen.
Ø  Tutup jerigen selama 10 hari dan setiap 2 hari jerigen dibuka untuk mengeluarkan gas etanol selama proses fermentasi serta digoyangkan dengan tujuan untuk mempercepat proses pembelahan sel bakteri. Setelah 10 hari fermentasi dalam jerigen, biakan PGPR siap digunakan.
Ø  PGPR yang baik berwarna coklat keruh dengan bau asam.
 

         Gambar 3. Bakteri Pseudomonas flourenscens menyebabkan bola lampu menyala

 

Gambar 4. Semakin terang nyala lampu semakin banyak kandungan bakteri Pseudomonas flourenscens maka kualitas PGPR semakin baik

 

        Gambar 5. PGPR siap digunakan


D. Cara Penggunaan

Ø  Campurkan 1 gelas PGPR (250cc) untuk 20 liter air dan siramkan pada daerah perakaran tanaman.
Ø  Sebagai decomposer 1 gelas PGPR (250cc) dicampur dengan 10 liter air untuk membasahi bahan kompos.

Mudah-mudahan tulisan ini dapat bermanfaat dan sebagai acuan petani untuk lebih kreatif mengembangkan mikroorganisme lokal yang murah dan mampu diaplikasikan di lapangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar